PPC Iklan Blogger Indonesia

Social WEB

Wednesday 24 October 2012

5 Lingkah Merawat Mesin Jahit

Sama seperti mesin motor, mesin jahit juga perlu perawatan agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Jika tidak dirawat mesin bisa berkarat sehingga jika digunakan bisa merusak kain yang akan dijahit.Berikut ini adalah cara merawat mesin jahit yang paling awam dilakukan.
Cara merawat mesin jahit 
1. Jarum dan rumah kumparan dikeluarkan,kemudian dilap dengan kain lembut untuk menghilangkan debu yang melekat.
2. Plat mesin dikeluarkan dengan membuka skrupnya lalu disikat.
3. Bagian lubang-lubang diminyaki dengan mesin.
4. Semua bagian mesin dilap dengan bahan kaos.
 5. Kemudian bagian yang dilepas dipasang kembali dan dikuatkan murnya.
6. Mesinnya dicoba agar minyak turun dan tidak mengenai busana. Cobalah diperca kain yang menyerap.
7. Setelah diminyaki kemudian dilap yang bersih dan dijalankan seperti diatas.Tunggu beberapa saat sebelum mesin dipakai untuk menjahit.
8. Masukkan mesin ditempatnya dan ditutup dengan rapi sehingga tetap bersih.

B. Perawatan mesin jahit secara khusus Perhatikan tiap bagian mesin jahit yang dilepas( mur sepatu,pelat,dll)disimpan diletakkan dalam satu kotak agar tidak hilang.
1. Memberi minyak pelumas.
a. Berilah 1 tetes atau 3 tetes minyak pelumas pada lubang-lubang pelumas yang terdapat pada mesin jahit. b. Pakailah minyak pelumas khusus untuk mesian jahit yang dijual ditoko-toko.
c. Cobalah dahulu dengan menjahit bahan yang tidak terpakai setelah mesin dilumasi supaya bekas minyak hilang dan bersih.
d. Sebaiknya mesin jahit dibersihkan, sebelum dan sesudah dipakai
2. Membersihkan dari debu dan potongan benang.
a. Langkah-langkah yang dapat kita lakukan dalam membersihkan mesin jahit dari debu
b. Mekanik bagian depan mesin.
 c. Membersihkan poros engkol dari samping.
Mengatasi Gangguan Pada Mesin Jahit
1. Penyebab suara dalam mesin apabila dijalankan berbunyi
a. Kemungkinan rumah skoci atau rumah kumparan terdapat sisa benang atau kotor.
b. Kemungkina kurang minyak pelumas.
2. Jarum sering patah.
e. Kedudukan jar um yang tidak benar.
 f. Jarum bengkok.
g. Jarum terlalu halus.
h. Waktu menjahit bahan ditarik.
3. Benang sering putus
a. Benang sudah lama atau mudah putus
b. Tegangan benign terlalu keras atau benang terkait.
c. Kedudukan jarum pada rumahnya kurang pas.
d. Jarum tumpul atau bengkok.
e. Benang terlalu besar untuk lubang jarum.
f. Jarum terlalu halus untuk bahan yang dijahit.
 4. Jahitan melompat
a. Jarum tumpul atau bengkok.
b. Jarum terlalu kecil untuk benangnya.
c. Kedudukan jarum tidak benar
d. Pemasangan benang atas tidak sesuai.
e. Tegangan benang tidak sesuai,kemungkinan kedudukan skoci dalam rumahnya tidak tepat.
5. Kemungkinan jahitan benang berkerut.
a. Tegangan benang terlalu keras.
b. Tusukan jahitan terlalu besar.
c. Benang terlalu kaku.

0 comments:

Post a Comment